Kutu Busuk dan
Kumbang Hitam
Ada seekor kutu busuk
tinggal di sebuah kasur. Setiap malam ia keluar mencari makanan dengan
menggigit orang yang sedang tidur. Suatu hari datanglah seekor kumbang hitam
menemui kutu busuk. Si kutu busuk akhirnya mengajaknya menginap di kasur yang
di tempatinya. Ketika hari sudah malam tibalah orang yang biasa tidur di kasur
itu. Si kumbang hitam kemudian menggigit orang itu, karena orang itu terbangun,
si kumbang langsung terbang melarikan diri. Begitu melihat sudut- sudut
kasurnya ia melihat kutu busuk dan membunuhnya, karena dia mengira si kutu
busuklah yang menggigitnya barusan.
Pesan
untuk Pembaca :Orang yang biasa berbuat jahat tidak akan selamat dari balasan
kejahatannya, walaupun dalam suatu waktu bukan ia yang melakukannya.
Nyamuk, Lalat, dan
Cecak
Dikisahkan bahwa penduduk
sedang berkabung karena di antara anak- anak mereka ada yang meninggal karena
DB dan muntaber. Penyakit itu disebabkan nyamuk dan lalat. Kedua binatang itu
selalu berkelahi dan menjelekkan satu sama lain. Hingga datanglah cecak untuk
menengahi mereka. “Sudah- sudah ! Kalian kan sama- sama makhluk ciptaan Allah,
jadi kalian jangan bertengkar. Aku kira yang salah itu manusia. Mereka tidak
mau menjaga kebersihan rumah dan lingkungannya hingga mudah terkena penyakit yang
kalian berdua bawa” kata cecak tenang. “Bahkan menurutku kalian membawa
manfaat” lanjut cecak. ” Sebenarnya kita
membawa manfaat untuk apa cak?” Tanya lalat penasaran. “ Ya untuk aku!” kata
cecak sambil meloncat memakan lalat dan nyamuk.
Pesan untuk Pembaca
: Tidak ada satu binatang pun yang
diciptakan Allah sia- sia. Semuanya mengandung hikmah dan tujuan. Dengan
diciptakannya nyamuk dan lalat manusia menjadi tahu cara membuat obat pembasmi
serangga dan obat- obatan untuk mencegah penyakit yang ditimbulkannya.
Singa Bijak dan Tiga
Pembantunya
Di sebuah hutan,
tinggalah seekor singa yang menamakan dirinya sebagai si Raja Hutan. Ia
mempunyai tiga pembantu yang malas yakni serigala, rubah, dan anjing hutan. Ia
selau memakan sisa makanan dari singa. Suatu hari masuklah seekor kambing yang
tersesat di hutan. Si raja hutan merasa iba melihatnya, akhirnya kambing itu
diperbolehkan tinggal di hutan dan akan dilindungi oleh si Raja Hutan. Suatu
hari si Raja Hutan sedang berburu sendirian, ia memasuki daerah kekuasaan
gajah. Seekor gajah tidak suka atas kedatangannnya. Maka terjadilah perkelahian
di antara mereka. Akhirnya si Raja Hutan yang kalah. Selama beberapa hari si
Raja Hutan terbaring sakit. Ketiga pembantunya ikut menderita karena tidak
menerima sisa makanan dari singa. Akhirnya mereka meminta izin untuk memakan
kambing, tetapi tidak diperbolehkan. Akhirnya mereka menerkam kambing secara
diam- diam. Setelah itu mereka melarikan diri, karena jika diketahui sang Raja
Hutan, mereka pasti dihukum.
Pesan
untuk Pembaca : Salah satu ciri orang yang beriman adalah memenuhi janji yang
telah diucapkannya. Baik janji kepada dirinya sendiri maupun kepada orang lain.
Hal ini dicontohkan oleh Si Raja Hutan yang sangat teguh memegang
janjinya.Adapun ketiga pembantunya, yaitu anjing hutan, serigala, dan rubah
adalah contoh orang yang berkhianat.
Gajah dan Kelinci
Di suatu hutan tinggallah sekawanan gajah. Saat
musim kemarau tiba pemimpin gajah mencari kolam yang berair. Dalam perjalanan
menuju kolam, terdapat sekawanan kelinci yang sedang membuat sarang di bawah
tanah. Tiba- tiba sekawanan gajah menginjak- injak sarang kelinci, banyak di antara
mereka yang mati. Hanya lima ekor yang dapat menyelamatkan diri. Mereka mencari
akal untuk untuk mengusir gajah- gajah itu. Maka datanglah kelinci yang paling
muda mendatangi gajah- gajah yang sedang berjemur, ia menunggu sampai datangnya
malam. Ketika malam sudah tiba dan bulan sudah menampakkan dirinya, berteriaklah sang kelinci “ Wahai saudaraku
para gajah, aku adalah utusan dari Raja Bulan yang diperintahkan menyampaikan
sesuatau kepada kalian” “ Perintah apakah itu?” Tanya mereka, “Raja Bulan
berkata, barangsiapa merasa dirinya kuat dan menganiaya makhluk lemah maka akan
kubutakan matanya dan kulumpuhkan kakinya” kata si kelinci.Si kelinci mengajak
kawanan gajah untuk melihat kebenaran tersebut di kolam.Si kelinci menunujuk
bayangan bulan itu sambil menggerakan air dengan kakinya, bertambah takutlah
para gajah.Saat itu juga.kawanan gajah meninggalkan daerah tersebut dan mencari
tempat yang baru.
Pesan untuk Pembaca : Binatang
yang dianggap lemah atau kecil tubuhnya tetapi mempunyai otak yang cerdas,
dapat mengalahkan binatang yang lebih kuat dan lebih besar tetapi bodoh. Orang
yang ditakdirkan bertubuh kecil, tidak perlu malu dan rendah diri.Sebab,
prestasi dan kesoksesan seseorang tidak ditentukan oleh ukuran tubuhnya, tetapi
oleh kepandaiannya.
Burung Merpati dan Sekelompok Kera
Di atas sebuah bukit, tinggallah sekelompok
kera. Suatu malam turunlah hujan lebat, sehingga kera- kera itu kedinginan.
Mereka mencoba untuk menghidupkan dengan cara memutar- mutar sebatang kayu yang
sudah dilubangi. Karena kebodohan mereka, tentu saja kayu itu tidak bisa
mengeluarkan api karena basah.
Pada malam hari datanglah kunang- kunang.
Meraka menangkapnya karena dikira itu adalah api. Mereka memasukkan kunang- kunang ke dalam
tumpukan kayu tersebut, tentu saja tidak bisa menyala.
Di atas sebatang pohon , seekor burung
merpati memperhatikan mereka. Kemudian ia berteriak, bertujuan untuk menasehati
sekelompok kera tersebut. Akan tetapi kera- kera itu tidak mempedulikannya.
Tiba- tiba datanglah burung hantu , ia dari
tadi memperhatikan merpati dan kera. Ia menasehati merpati, supaya tidak turun
untuk mendekat ke tempat kera- kera berada. Tapi ia nekad dan kemudian ia
menyampaikan nasehatnya, kera- kera itu marah dan membantingnya ke tanah.
Pesan
untuk Pembaca : Janganlah kalian bersusah payah memberi
nasihat kepada orang yang sudah jelas-
jelas tidak mau menerima nasihat dari kita. Mungkin orang yang lebih dewasa dan
berpengalaman lebih bisa memberi nasihat kepada orang yang tidak mempan oleh
nasihat kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar