Baru-baru ini, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, menyatakan wacana mengenai full day school. Meski masih wacana, tapi berita ini cepat menyebar dan mendapat berbagai respon dari para masyarakat, terutama yang berhubungan dengan pendidikan.
Ada banyak tanggapan baik pro dan kontra mengenai peraturan ini. Entah apa yang mendasarinya sehingga dicetuskan ide ini. Tentu saja, ada dampak positif dan negatif dari adanya full day schoolini.
Dampak positif Full Day School :
Waktu setelah Jam Belajar dapat Digunakan untuk Kegiatan Positif
Biasanya, setelah pulang sekolah anak akan bermain atau melakukan hal yang dirasa kurang bermanfaat. Tapi dengan adanya full day school, setelah jam belajar akan diisi kegiatan yang bermanfaat, seperti mengaji, olahraga, dan kegiatan ekstrakurikuler lainnya.Menghindari Kemacetan di Kota-kota
Biasanya di kota besar sering terjadi kemacetan di jam-jam pulang anak sekolah, yaitu sekitar jam 11 dan 14, belum lagi ini adalah watu istirahat para pekerja. Setidaknya dengan full day school, kemacetan di jam ini dapat ditiadakan.Murid akan Memiliki Banyak Waktu Libur Bersama Keluarga
Full day school memberikan waktu libur sebanyak dua hari, yaitu Sabtu dan Minggu. Di hari libur ini, para murid dapat menghabiskan waktu dengan keluarga.Program ini bisa Berjalan, karena Sudah Pernah Diterapkan
Sebenarnya, program seperti ini sudah diterapkan di sekolah-sekolah swasta di kota besar. Hanya saja belum seluruh sekolah menerapkannya. Dan Muhadjir Effendy yakin bahwa hal ini juga dapat diterapkan di sekolah negeri.Membantu Orang Tua
Karena full day school mengharuskan ana berada di sekolah hampir seharian, itu artinya orang tua yang bekerja di kantor dapat tenang karena anaknya berada dalam pengawasan sekolah. Para orang tua juga tidak disibukkan dengan kegiatan antar jemput anak yang mengganggu jam kantor.
Dampak negatif Full Day School :
Penerapannya tidak Bisa Sama Rata
Kehidupan di perkotaan dan pedesaan sangat berbeda, di pedesaan juga para orang tua tak banyak yang bekerja di kantor, kebanyakan yang bekerja adalah para ayah. Selain itu, tingkat kriminalitas di pedesaan juga rendah, sehingga penculikan anak juga jarang terjadi. Oleh karena itu, penerapan full day school tidak bisa disama ratakan.Murid Kekurangan Waktu Bersama Keluarga
Lima hari dalam seminggu para murid harus berada di sekolah hampir seharian penuh. Sampai di rumah, kemungkinan sudah malam. Dan mereka akan istirahat lalu tidur. Interaksi antaran anak dengan orang tua jadi berkurang dan ini menyebabkan hubungan antara orang tua dan anak kurang dekat.Orang Tua Semakin Melepas Tanggung Jawab
Karena waktu anak di sekolah lebih lama daripada di rumah, orang tua jadi menyerahkan sepenuhnya tanggung jawab pendidikan anak kepada guru. Padaha, orang tua memiliki andil besar dalam kesuksesan sang anak.Para Murid akan Mengalami Stres
Murid dapat mengalami stres karena belajar terus menerus. Apalagi dari pagi hingga sore, mereka akan berada di sekolah, belajar, bertemu dengan guru dan siswa lain yang mungkin bagi sebagian anak membuatnya jenuh. Tak dapat dipungkiri jika mereka mengalami stres.Tidak Semua Sekolah Memiliki Fasilitas yang Memadai
Untuk melancarkan program full day school, sekolah perlu dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang, seperti tempat bermain, tempat praktek kegiatan tertentu. Jika hanya ruang kelas saja, tentu anak akan merasa bosan. Sekolah pasti juga membutuhkan biaya lebih untuk melengkapi fasilitas ini.
Itulah dampak positif dan negatif jika full day school benar-benar diberlakukan. Semoga, apapun keputusan yang ditetapkan, akan berdampak baik bagi generasi penerus Bangsa Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar